Sabtu, 06 Sep 2025 - :
29 Agu 2025 - 16:34 | 14 Views | 0 Suka

Bangga Dengan Anak Muda Indonesia Berperan Dalam AI Bahasa Indonesia dan Alat elektronik Samsung

4 mnt baca

Di balik sejumlah fitur diluncurkan Samsung di Indonesia, ada peran tiga anak muda menggali inspirasi dari kebiasaan masyarakat.

Mereka adalah Alishia Gozal, Siti Muslimah (Ima), dan Mutiara Ramadhani.

Masing-masing berkontribusi dalam pengembangan fitur teknologi digunakan di lini produk Samsung Electronic.

Samsung Electronics anak perusahaan terbesar dari Samsung Group, berbasis di Korea Selatan.

Fokus utamanya, Produk elektronik konsumen seperti smartphone (Galaxy), TV, kulkas, mesin cuci.

Semikonduktor dan komponen elektronik seperti chip memori, prosesor, dan layar OLED.

Inovasi teknologi seperti AI, 5G, dan perangkat pintar.

Dari laman resminya, Samsung dinobatkan sebagai merek teratas di Asia Tenggara untuk tahun 2024 oleh Campaign Asia-Pacific bersama Milieu Insight.

Samsung juga menempati posisi pertama sebagai merek elektronik paling unggul di kawasan.

Selain itu, Samsung di posisi teratas di lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Di Samsung Electronic, tiga anak muda Indonesia ini lahir dari tiga talenta muda.

Ketiganya bekerja di divisi berbeda.

Namun punya pendekatan serupa.

Mereka sama-sama memahami kebiasaan pengguna Indonesia sebelum merancang produk atau fitur.

Bahasa Indonesia di Galaxy AI

Pertama, Peneliti Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN), Siti Muslimah, bertanggung jawab dalam pengembangan Galaxy AI Bahasa Indonesia.

Fitur ini memungkinkan perangkat Samsung memahami dan merespons perintah dalam bahasa Indonesia.

Ima dan timnya melakukan observasi langsung ke berbagai daerah untuk memetakan ragam logat, istilah lokal, serta konteks percakapan masyarakat sehari-hari.

“Sering kali inovasi yang signifikan datang dari kebiasaan sederhana, bukan teknologi yang rumit,” kata Ima sapaan akrab Siti Muslimah di web resmi Samsung dikutip tribun Kamis (28/8/2025).

Tantangan mereka bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagaimana membuat AI ini terasa alami dan relevan dengan konteks lokal.

Setelah peluncuran perdana, pengembangan masih terus dilakukan.

Tim SRIN menyusun berbagai test case berbasis situasi nyata agar sistem dapat terus diperbarui dan menyesuaikan dengan dinamika bahasa Indonesia yang terus berkembang.

Galaxy Wrap

Alishia Gozal dari tim Mobile eXperience Product Marketing ikut terlibat dalam inisiatif desain aksesori ponsel bertema Nusantara x Hangul.

Salah satunya Galaxy Wrap cover untuk seri Galaxy Z Fold, Z Flip, dan S24.

Ia menyebut, kolaborasi desain ini lahir dari perilaku konsumen muda Indonesia yang menyukai budaya Korea.

Namun tetap bangga dengan identitas lokal.

Dari sana, hadir ide untuk menggabungkan elemen visual budaya Indonesia dan Korea dalam desain ponsel.

Alishia juga ikut dalam pengembangan strategi pemasaran Galaxy AI versi Bahasa Indonesia bersama tim produk dan riset.

“Kami memperkenalkan fiturnya secara langsung ke toko dan platform komunikasi, agar bisa benar-benar digunakan, bukan sekadar ada,” ujar wanita asal Jakarta ini.

Sama dengan Alishia Gozal dan Siti Muslimah, Mutiara Ramadhani mengawali karirnya di Samsung Electronics Indonesia melalui program Management Trainee.

Ia melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari menganalisis percakapan di media sosial, melakukan survei mendalam, hingga berbicara langsung dengan konsumen.

Dari berbagai temuan tersebut, lahir inovasi Ungkep Compartment, sebuah ruang penyimpanan khusus di kulkas dengan teknologi soft freeze yang menjaga bahan makanan tetap dingin tanpa membekukannya.

Dengan fitur ini, bahan makanan seperti ayam ungkep dapat langsung dimasak tanpa perlu proses thawing atau defrosting.

Proses ini memakan waktu dan berisiko merusak rasa serta kualitas makanan.

Sebagai Product Marketing Manager Mutiara Ramadhani, menyebut fitur ungkep pada salah satu kulkas berasal dari hasil survei tentang kebiasaan menyimpan bahan makanan di rumah.

“Ungkep Compartment” adalah ruang penyimpanan dengan suhu rendah ymembuat ayam atau bahan makanan lain tidak membeku sepenuhnya.

Konsumen bisa langsung memasak tanpa perlu menunggu lama untuk defrost.

Temuan ini berangkat dari riset terhadap pengguna yang sering menyimpan ayam ungkep dan butuh solusi agar rasa makanan tetap terjaga tanpa dibekukan.

Pendekatan ini kemudian digunakan juga di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, yang punya kebiasaan menyimpan ikan segar setiap hari.

Di sana, fitur sejenis diperkenalkan dengan penyesuaian lokal.

Samsung sendiri kini terus mengembangkan produk berdasarkan riset lokal.

Sejumlah aplikasi dan fitur seperti Samsung Pay, Salaam, dan Samsung Gift Indonesia juga dikembangkan tim lokal untuk menjawab kebutuhan pengguna di Indonesia.

Penulis Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan
Beranda
Bagikan
Lainnya
0%